Rabu, 06 Juni 2012


·         Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan dan teknologi. Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
*Pengarahan yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
* Rancangan organisasi dan pekerjaan.
* Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
* Sistem komunikasi dan pengendalian.
* Sistem reward.
Hal tersebut memang tidak mengherankan karena posisi Manajer Proyek memegang peranan kritis dalam keberhasilan sebuah proyek terutama di bidang teknologi informasi. Berikut ini kualifikasi teknis maupun nonteknis yang harus dipenuhi seorang Manajer Proyek:

Karakter Pribadinya
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin


Karakter Pribadi yang Harus Dimiliki Seorang Manager Proyek


Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
Asertif
Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.


Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.


Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.


Skill yang Dibutuhkan Manager Proyek:
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer proyek. Diantaranya adalah:

Problem Solving, kemampuan manajer dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien.
Budgeting and Cost Skills, Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
Schedulling and Time Management Skills, kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS atau Work Breakdown Structure. Selain itu manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis. Hal ini memerlukan kordinasi dengan tim proyek untuk menentukan estimasi berapa alam aktivitas tersebut dilakukan. Kemudian, manajer proyek harus mengatur waktu peringatan untuk mengindikasikan tanggal-tanggal kritis selama proyek berlangsung.
Technical Skills, Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan teknis biasanya di dapat dari penimbaan ilmu khusus di bangku formal, misalnya Institut Manajemen Proyek, dan sebagainya.
Leadership Skills, Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Dengan ini manajer proyek dapat mempengaruhi bagaimana orang lain dapat bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek.
Resource Management and Human Relationship Skills, Pemakaian sumber daya adalah masalah utama bagi para manajer proyek. Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan social dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder. Seorang manajer proyek yang efektif harus mampu untuk menempatkan diri dalam memberikan keterbukaan dan persahabatan dengan pihak lain, salah satunya dengan menjadi pendengar yang baik.
Communication Skills, Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka. Kadang, jadwal perencanaan yang sudah dibuat secara sempurna oleh manajer proyek tidak dijalankan oleh timnya, tim lebih memilih bekerja dengan aturan mereka sendiri. Hal ini dikarenakan sang manajer tidak memberikan penjelasan atau mempresentasikan prosedur yang diinginkan dalam menjalankan proyek.
Negotiating Skills, Untuk memperoleh simpati dan dukungan dari manajemen atas, kemampuan negosiasi dititik beratkan disini. Tapi, manajer proyek harus memahami kepentingan manajemen atas sehingga dengan pemahaman ini manajer proyek dapat melakukan bargaining dengan pemikiran yang tenang dan jernih untuk memperoleh apa yang diinginkan. Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills, Kemampuan menjual tidak hanya dimiliki oleh marketer saja, akan tetapi manajer proyek harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Bagaimanapun apa yang akan dikatakan sang manajer proyek kepada pelanggannya akan lebih berpengaruh daripada yang mengatakan hanya bagian marketing. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsive terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sekali lagi, kemampuan komunikasi sangat berperan penting disini. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus antar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).


Kompetensi yang Harus Dimiliki Manajer Proyek:
* Kompetensi Pencapaian Bisnis
* Kompetensi Pemecahan Masalah
* Kompetensi Pengaruh
* Kompetensi Manajemen diri dan orang lain


SSumber : lintasberita.com/Lifestyle/Relations, artdhysign.blogspot.com

 



read more


Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka “kode sumber” dari sebuah perangkat. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis.Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka.
Pergerakan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka saat ini membagi pergerakannya dengan pandangan dan tujuan yang berbeda. Sumber terbuka adalah pengembangan secara metodologi, perangkat lunak tidak bebas adalah solusi suboptimal. Bagi pergerakan perangkat lunak bebas, perangkat lunak tidak bebas adalah masalah social dan perangkat lunak bebas adalah solusi.


Kelebihan software open source :
  1. Software open source yang biasanya dikembangkan oleh komunitas atau institusi non profit juga memiliki kemampuan yang sangat powerfull karena software dikembangkan secara bersama-sama sehingga masalah atau bug pada software cepat teratasi.
  2. Fitur dan kemampuan software open source sangat kompleks dan banyak karena bisa dikembangkan oleh siapa saja tanpa terkecuali.
  3. Software open source berlisensi GPL sehingga user tidak dikenakan biaya untuk mempergunakannya.
Kekurangan software open source :
  1. GUI dari software biasanya kurang memuaskan untuk user yang awam.
  2. Terkadang ada beberapa software open source yang tidak bisa menggantikan jenis software berbayar.
  3. Software open source biasanya kurang diminati oleh user awam karena biasanya sulit dalam instalasi atau penggunaan.
berbandingan beberapa software secara langsung.
  1. Sistem Operasi (OS)
    1. Open source : Linux (debian, ubuntu, mint, slackware, backtrack, open suse).
    2. Software berbayar : Windows (XP, Vista, 7, 8), MacOs.
  2. Photo/Image editor
    1. Open source : GIMP, InkScape, Digikam, Abhishek’s GLIMPSE.
    2. Software berbayar : Adobe Photoshop, Corel Draw.
  3. Office editor
    1. Open source : LibreOffice, OpenOffice.
    2. Software berbayar : KingOffice, MsOffice (2003, 2007, 2010).
  4. Flow / Diagram
    1. Open source : Dia, Umbrello.
    2. Software berbayar : MsVisio.
  5. Text Editor
    1. Open source : Kwrite, Bluefish Editor.
    2. Software berbayar : Notepad.
Sumber : eko nurzhafar blog, softholicnet
read more

Selasa, 05 Juni 2012


Model Biaya Konstruktif (COCOMO) adalah algoritma biaya perangkat lunak model estimasi yang dikembangkan oleh Barry Boehm W. . Model ini menggunakan dasar regresi formula dengan parameter yang berasal dari data proyek historis dan karakteristik proyek ini.

COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Boehm di Ekonomi buku Rekayasa Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Hal menarik pada sebuah penelitian terhadap 63 proyek di TRW Aerospace mana Boehm adalah Direktur Riset Perangkat Lunak dan Teknologi. Studi ini meneliti proyek-proyek mulai dari ukuran 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model air terjun pengembangan perangkat lunak yang merupakan proses perangkat lunak umum pembangunan di tahun 1981.

Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1995 COCOMO II dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Software Estimasi Biaya dengan COCOMO II. COCOMO II adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk memperkirakan proyek pengembangan perangkat lunak modern. Ini menyediakan lebih banyak dukungan untuk moderen proses pengembangan perangkat lunak dan database proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak pengembangan teknologi pindah dari mainframe dan batch processing semalam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan off-rak-komponen perangkat lunak. Artikel ini merujuk pada COCOMO 81.

COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, urutan awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, tetapi akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Driver Biaya). Menengah COCOMO mengambil Biaya ini Driver ke account dan COCOMO Detil tambahan menyumbang pengaruh fase proyek individu.


sumber : wikipedia.org, 
read more

Senin, 04 Juni 2012



Software pengujian merupakan investigasi dilakukan untuk memberikan stakeholder dengan informasi tentang kualitas produk atau jasa sedang diuji. Software pengujian juga menyediakan independen, objektif perangkat lunak untuk memungkinkan bisnis untuk menghargai dan memahami risiko pada pelaksanaan perangkat lunak. teknik uji meliputi, tetapi tidak terbatas, proses eksekusi sebuah program atau aplikasi dengan tujuan menemukan bug perangkat lunak .
Software pengujian juga dapat dinyatakan sebagai proses untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa program software / aplikasi / produk:
1. memenuhi persyaratan bisnis dan teknis bahwa desain yang dibimbing dan pengembangan;
2. bekerja seperti yang diharapkan, dan
3. dapat diimplementasikan dengan karakteristik yang sama.



Software pengujian, tergantung pada metode pengujian yang digunakan, dapat diterapkan pada setiap saat dalam proses pembangunan. Namun, sebagian besar upaya uji terjadi setelah persyaratan yang telah dibuat dan proses pengkodean telah selesai. Dengan demikian, metodologi tes diatur oleh metodologi pengembangan perangkat lunak diadopsi.
model pengembangan perangkat lunak yang berbeda-beda akan memfokuskan upaya uji pada titik-titik yang berbeda dalam proses pembangunan. model-model pembangunan yang lebih baru, seperti Agile , sering menggunakan didorong pengembangan tes dan menempatkan porsi peningkatan pengujian di tangan pengembang, sebelum mencapai sebuah tim penguji formal. Dalam model yang lebih tradisional, sebagian besar terjadi setelah pelaksanaan tes persyaratan yang telah dibuat dan proses pengkodean telah selesai.
Sejarah
Pemisahan debugging dari pengujian pada awalnya diperkenalkan oleh Glenford J. Myers pada tahun 1979. Meskipun perhatiannya adalah pada pengujian kerusakan (“tes yang sukses adalah salah satu yang menemukan bug”) itu diilustrasikan keinginan komunitas rekayasa perangkat lunak untuk memisahkan kegiatan pembangunan mendasar, seperti debug, dari verifikasi. Dave Gelperin dan William C. Hetzel diklasifikasikan pada tahun 1988 tahapan dan tujuan dalam pengujian perangkat lunak dalam tahap berikut:
* Sampai 1956 – Debugging berorientasi
*1957-1978 – Peragaan berorientasi
*1979-1982 – Pemusnahan berorientasi
*1983-1987 – Evaluasi berorientasi
* 1988-2000 – Pencegahan berorientasi
Software Pengujian Topik
  • Ruang Lingkup
Tujuan utama pengujian adalah untuk mendeteksi kegagalan perangkat lunak sehingga cacat dapat ditemukan dan diperbaiki. Pengujian tidak dapat menetapkan bahwa fungsi produk dengan benar dalam semua kondisi namun hanya dapat menetapkan bahwa hal itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam kondisi tertentu. Ruang lingkup pengujian perangkat lunak sering kali berisi pemeriksaan kode serta pelaksanaan kode dalam berbagai lingkungan dan kondisi serta memeriksa aspek kode: melakukannya melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan melakukan apa yang perlu dilakukan. Dalam budaya saat ini pengembangan perangkat lunak, sebuah organisasi pengujian mungkin terpisah dari tim pengembangan. Ada berbagai peran untuk menguji anggota tim. Informasi yang diperoleh dari pengujian perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses dimana perangkat lunak dikembangkan.
  • Fungsional vs non-fungsional pengujian
pengujian Fungsional mengacu pada tes yang memverifikasi tindakan spesifik atau fungsi dari kode. Ini biasanya ditemukan dalam dokumentasi kode persyaratan, meskipun beberapa metodologi pengembangan kerja dari kasus penggunaan atau cerita-cerita pengguna. tes Fungsional cenderung menjawab pertanyaan “bisa pengguna melakukan ini” atau “apakah ini bekerja fitur tertentu”.
Pengujian non-fungsional mengacu pada aspek perangkat lunak yang mungkin tidak terkait dengan fungsi tertentu atau tindakan pengguna, seperti skalabilitas atau keamanan . pengujian non-fungsional cenderung untuk menjawab pertanyaan seperti “berapa banyak orang bisa login sekaligus”, atau “bagaimana mudah adalah untuk hack software ini”.
  • Cacat dan Kegagalan
Tidak semua cacat software disebabkan oleh kesalahan coding Salah satu sumber umum dari cacat mahal disebabkan oleh kesenjangan kebutuhan, misalnya, persyaratan yang belum diakui, yang mengakibatkan kesalahan dari kelalaian oleh perancang program. Sebuah sumber umum persyaratan kesenjangan adalah persyaratan non-fungsional seperti testability , skalabilitas , rawatan , kegunaan , kinerja , dan keamanan .
Software kesalahan terjadi melalui proses berikut. Seorang pemrogram membuat kesalahan (kesalahan), yang menghasilkan cacat (salah, bug) dalam perangkat lunak kode sumber . Jika cacat ini dijalankan, dalam situasi tertentu sistem akan menghasilkan hasil yang salah, menyebabkan kegagalan . Tidak semua cacat tentu akan menghasilkan kegagalan. Misalnya, cacat kode mati tidak akan mengakibatkan kegagalan. cacat A dapat berubah menjadi kegagalan ketika lingkungan berubah. Contoh dari perubahan lingkungan termasuk perangkat lunak yang berjalan di sebuah baru hardware platform, perubahan dalam sumber data atau berinteraksi dengan perangkat lunak yang berbeda.Sebuah cacat tunggal dapat mengakibatkan berbagai gejala kegagalan.
  • Kesalahan Pencarian Awal
Hal ini umumnya percaya bahwa cacat sebelumnya ditemukan lebih murah itu adalah untuk memperbaikinya. Tabel berikut menunjukkan biaya memperbaiki cacat tergantung di atas panggung itu ditemukan. Sebagai contoh, jika masalah di persyaratan hanya ditemukan pasca-release, maka akan biaya 1-10 kali lebih untuk memperbaiki daripada jika itu sudah ditemukan oleh review persyaratan.
Kompatibilitas
Penyebab umum kegagalan perangkat lunak (nyata atau dianggap) adalah kurangnya kompatibilitas dengan lain perangkat lunak aplikasi , sistem operasi (atau sistem operasi versi , lama atau baru), atau lingkungan target yang berbeda jauh dari aslinya (seperti terminal atau GUI aplikasi ditujukan untuk berjalan di desktop sekarang sedang dibutuhkan untuk menjadi aplikasi web , yang harus membuat dalam browser web ). Misalnya, dalam kasus kurangnya kompatibilitas ke belakang , ini dapat terjadi karena programmer mengembangkan dan menguji perangkat lunak hanya pada versi terbaru dari lingkungan target, yang tidak semua pengguna dapat berjalan. Hal ini menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan bahwa pekerjaan terbaru mungkin tidak berfungsi pada versi sebelumnya dari lingkungan target, atau pada perangkat keras lama bahwa versi sebelumnya dari lingkungan target mampu menggunakan. Kadang-kadang isu-isu tersebut dapat diperbaiki dengan proaktif abstrak fungsi sistem operasi ke dalam program yang terpisah modul atau perpustakaan .
  • Input kombinasi dan Prasyarat
Sebuah masalah yang sangat mendasar dengan pengujian perangkat lunak adalah bahwa pengujian di bawah semua kombinasi input dan prasyarat (keadaan awal) tidak layak, bahkan dengan produk yang sederhana. Ini berarti bahwa jumlah cacat pada produk perangkat lunak dapat sangat besar dan cacat yang jarang terjadi sulit ditemukan dalam pengujian. Lebih penting lagi, fungsional non- dimensi kualitas (bagaimana seharusnya versus apa yang seharusnya dilakukan) – kegunaan , skalabilitas , kinerja , kompatibilitas , reliabilitas -bisa sangat subjektif, sesuatu yang merupakan nilai yang cukup untuk satu orang mungkin tak tertahankan lain.
  • Pengujian Statis VS Dinamis
Ada banyak pendekatan untuk pengujian perangkat lunak. Ulasan , penelusuran , atau inspeksi dianggap sebagai pengujian statis , sedangkan benar-benar melaksanakan kode diprogram dengan himpunan uji kasus disebut sebagai pengujian dinamis . Pengujian statis dapat (dan sayangnya dalam praktek sering) diabaikan. pengujian dinamis terjadi ketika program itu sendiri digunakan untuk kali pertama (yang umumnya dianggap sebagai awal tahap pengujian). pengujian dinamis dapat dimulai sebelum program 100% selesai untuk menguji bagian tertentu dari kode (modul atau diskrit fungsi ). Khas teknik untuk hal ini adalah baik menggunakan Rintisan bertopik / driver atau eksekusi dari sebuah debugger lingkungan. Sebagai contoh, spreadsheet program ini, dengan sifatnya, diuji untuk sebagian besar interaktif (” on the fly “), dengan hasil yang ditampilkan segera setelah setiap perhitungan atau manipulasi teks.
Perangkat Lunak Verifikasi dan Validasi
Software pengujian yang digunakan dalam hubungan dengan verifikasi dan validasi : 
* Apakah kita membangun perangkat lunak yang tepat? (Yaitu, bukan sesuai spesifikasi).
* Validasi: Apakah kita membangun perangkat lunak yang tepat? (Yakni, apakah ini yang diinginkan oleh pelanggan).
Istilah verifikasi dan validasi yang umum digunakan bergantian dalam industri, melainkan juga umum untuk melihat kedua istilah ini tidak benar didefinisikan. Menurut Standar IEEE Istilah Istilah Rekayasa Perangkat Lunak:
Verifikasi adalah proses mengevaluasi suatu sistem atau komponen untuk menentukan apakah produk dari tahap pengembangan yang diberikan memenuhi kondisi yang dikenakan pada awal fase itu.
Validasi adalah proses mengevaluasi suatu sistem atau komponen selama atau pada akhir proses pembangunan untuk menentukan apakah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Tim Pengujian perangkat lunak
Software pengujian dapat dilakukan oleh perangkat lunak penguji . Sampai tahun 1980-an istilah “software tester” digunakan secara umum, tetapi kemudian juga dilihat sebagai profesi yang terpisah. Mengenai periode dan tujuan yang berbeda dalam pengujian perangkat lunak, peran yang berbeda telah ditetapkan: manajer, memimpin, uji desainer, tester, pengembang otomasi, dan pengawas tes.
Software Quality Assurance (SQA)
Meskipun kontroversial, pengujian perangkat lunak dapat dilihat sebagai bagian penting dari jaminan kualitas perangkat lunak (SQA) proses. Dalam SQA, spesialis proses software dan auditor mengambil pandangan yang lebih luas pada perangkat lunak dan pengembangannya. Mereka memeriksa dan mengubah proses rekayasa perangkat lunak itu sendiri untuk mengurangi jumlah kesalahan yang berakhir di perangkat lunak yang dikirimkan: cacat yang disebut tingkat-begitu.
Apa yang merupakan tingkat kecacatan “diterima” tergantung pada sifat dari perangkat lunak. Sebagai contoh, sebuah video game arcade dirancang untuk mensimulasikan pesawat terbang mungkin akan memiliki toleransi lebih tinggi banyak cacat daripada misi kritis perangkat lunak seperti yang digunakan untuk mengontrol fungsi sebuah pesawat itu benar-benar terbang!
Meskipun ada hubungan yang erat dengan SQA, pengujian departemen sering ada secara independen, dan mungkin tidak ada fungsi SQA di beberapa perusahaan.
Software pengujian adalah tugas dimaksudkan untuk mendeteksi cacat pada piranti lunak oleh kontras hasil program komputer yang diharapkan dengan hasil aktual untuk satu set input. Sebaliknya, QA (jaminan mutu) adalah implementasi kebijakan dan prosedur yang dimaksudkan untuk mencegah kerusakan dari yang terjadi di tempat pertama.

Sumber : http://bagusalfiyanto.blogspot.com/2010/06/software-pengujian-perangkat-lunak.html
read more

Kamis, 17 Mei 2012

read more

Jumat, 23 Maret 2012



Perkembangan Teknologi Informasi manjadikan berbagai aspek berkembang sangat pesat, salah satunya perkembangan dalam aspek bisnis. Semakin berkembangnya teknologi yang ada, maka teknologi informasi-pun semakin berkembang dan canggih. Salah satu teknologi informasi yang sangat handal adalah internet. Internet yang seakan menghipnotis setiap orang untuk mengakses nya dijadikan lahan bisnis untuk semua kalangan, mulai dari bisnis perorangan yang memanfaatkan jejaring social, e-commerce, dan lain sebagainya.

Jenis usaha yang bergerak dibidang komputerisasi memang mempunyai prospek yang sangat menjanjikan, karena kebutuhan informasi dunia tidak terlepas dari komputerisasi juga didukung oleh sifat manusia yang umumnya prakmantis ingin kebutuhannya terpenuhi dengan cara instan, mudah dan cepat. Contoh bisnis yang bergerak dibidang IT adalah E-commerce.
E-commerce – adalah kegiatan penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa melalui media elektronik seperti televisi, media terkomputerisasi dan lainnya. E-commerce merupakan penerapan dari e-business yang berkaitan dengan transaksi komersial seperti transfer dana secara elektronik, Suply Chain Management, e-marketing, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka :
sumberilmu-mukhlis.blogspot.com 2010 
eko.webmediacenter.com


i love indonesia

read more

Kamis, 08 Maret 2012


Teknologi informasi yang saat ini sudah memberikan perubahan pada strategi dibidang bisnis. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih murah, lebih baik, mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya.

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) keberadaan mesin ini sudah menjadi kebutuhan tiap orang, tentu pengguna ATM sudah tak asing dengan ATM bersama. Dengan kemudahan yang disediakan, layanan ini semakin berkembang. Siapakah pengembang utama dari layanan ini? Adalah Artajasa At A Glance Keberadaan ARTAJASA diawali ketika LINTASARTA, induk perusahaannya, mulai menyediakan jasa pelaporan bank secara elektronis pada tahun 1988. Langkah ini telah membawa perusahaan meraih sukses di tahun 1990 sebagai pengembang ATM Bersama yang merupakan shared ATM network pertama di Indonesia. Keberhasilan ini diikuti dengan pengembangan Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia pada tahun 1993 dan penyedia sistem pembayaran online bagi perusahaan penyedia jasa telekomunikasi pada tahun 1997. Langkah sukses selanjutnya adalah mengembangkan LINK, shared ATM network untuk Himpunan Bank Negara (HIMBARA). Beragam keberhasilan tersebut telah mendorong LINTASARTA untuk lebih fokus dengan mendirikan PT ARTAJASA Pembayaran Elektronis (ARTAJASA) pada tanggal 10 Februari 2000. Selanjutnya pada tahun 2002, ARTAJASA melakukan terobosan dengan menjadi Penyelenggara Jasa Kliring untuk Transaksi Ritel di Indonesia. Pada tahun 2004, ARTAJASA kembali menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengembangkan sistem yang memungkinkan dilakukannya transfer beda bank lewat ATM secara real-time-online. ARTAJASA dengan dukungan sistem, infrastruktur dan SDM profesional selalu berupaya untuk meningkatkan kepercayaan pasar dengan terus mengembangkan produk dan layanan terdepan yang memberi kemudahan kepada para business partner, demikian kami menyebut para klien kami dan para pelanggan.

Layanan yang disediakan oleh ARTAJASA antaralain :
ATM Bersama, Online Payment, Mobile Services, GAPURA merupakan pembangunan jaringan komunikasi data, yang mana menghubungkan format IT internal mitra bisnis ke pusat komputer ARTAJASA. Aplikasi antar muka (interfacing) ini disebut GAPURA, Electronic Channel, Remittance mekanismenya adalah nasabah bank anggota ATM Bersama yang berada di luar negeri menyampaikan dana yang akan di transfer kepada agen Remittance yang telah bekerjasama dengan Artajasa, lalu agen Remittance tersebut mengirimkan dana ke rekening bank anggota ATM Bersama yang berada di dalam negeri. Proses pengiriman pun sangat singkat. Setelah dana terkirim dari luar negeri, maka saat itu juga dana tersebut diterima oleh rekening tujuan, tanpa ada potongan.

Daftar Pustaka :
http://www.artajasa.co.id
http://research.amikom.ac.id 2011 Wirawan Arief W



I love Indonesia
read more
Powered By Blogger
 
Template designed using TrixTGTema: Diretoria, Criado Por: ririn